Negara dengan julukan paru-paru dunia, menajdi salah satu pengahsil oksigen terbanyak, peran Indonesia sangat penting dalam menekan suhu bumi mampu menyimpan karbon, karena tutupan lahan yang lebar, Dengan luas hutan indonesia mencapai 125,76 juta hektar pada tahun 2022. Jumlah tersebut sama dengan 62, 97% dari luasnya dataran indonesia.
Tidak dipungkiri keanekaragaman hayati flora maupun fauna sangat berlimpah, banyak fauna endemik yang ada didalamnya. Flora maupun fauna banyak beragantung hidup dengan hutan, termasuk masyarakat sekitar hutan, bahkan seluruh negri banyak bergantung pada hutan, selain itu hutan dapat menampung cadangan air saat musim hujan yang dimana hasil tersebut dapat bermanfaat saat musim kemarau tiba.
Hutan menajdi rumah terbesar bagi mahluk hidup tempat Bagi mereka berkembang biak tempat bagi mereka untuk bertahan hidup.
Hutan adalah salah satu hal terpenting dalam kehidupan selain banyaknya oksigen yang di hasilkan masayarakat banyak memanfaatkan hutan menjadi salah satu tempat mata pencaharian untuk menyambung hidup. Indonesia memiliki curah hujan yang cukup tinggi, tidak dipungkiri hutan di indonesai termasuk dalam hutan hujan tropis yang dimana memiliki keadaan lembab, meski memiliki jenis jutan dengan keadaan yang cukup lembab tidak memungkinkan terjadinya bencana didalam hutan.
Melihat banyaknya bencana yang terjadi di hutan menjadi penyebab utama
berkurangnya spesies flora dan fauna adalah kebakaran hutan, kebakaran hutan menajdi kasus bencana alam yang membuat kerugian paling besar, rusaknya lingkungan hidup para penghuni hutan, menghasilkan asap tebal yang akan mengancam kehidupan fauna maupun flora yang ada. Asap tebal dari kebakaran ini tak hanya terjadi karna faktor manusia, faktor alami juga menjadi salah satu penyebab kebakaran hutan seperti Sambaran petir, letusan gunung berapi, dan gesekan ranting pohon yang mengandung minyak.
Kebakaran hutan adalah
penyumbang terbesar timbulnya asap yang secara langsung akan merusak
lingkungan sekitar. Asap hasil dari kebakaran hutan mengandung karbondioksida yang dapat mengganggu proses pernafasan dan aktivitas makhluk hidup.
Tidak hanya berdampak kepada manusia tetapi berdampak pula pada falora, fauna maupun organisme dan mikroorganisme yang ada di dalam hutan.
Dilihat dari banyaknya hutan di indonesia mengalami kebakaran, tahun 2015 terjadi di kalimantan dan 2019 menajdi tahun dimana hutan indonesia di selimut asap yang sanagt tebal, sebanyak 2,6 juta hektar dan 1,6 juta hektar hutan tersebut terbakar habis, membuat kerugian begitu besar. Dampak yang dihasilkan bukan saja di rasakan oleh negri ini saja, akan tetapi negara tetangga juga merasakan dampak tersebut, asap dan abu sisa pembakaran hutan juga dapat membuat lingkungan menajdi kotor dan membuat aktivitas menajdi terkendala.
Berbagai upaya penanggulanan telah di lakukan guna mencegah kebakaran hutan yang terajadi, salah satunya dengan memberikan jarak tempat pembakaran sampah sejauh 500 kaki dari hutan, Tidak membuang puntung rokok sembarangan di area hutan atau lahan, tidak membuat api unggun di area rawan kebakaran. Beberapa hal tersebut adalah salah satu cara pencegah terjadinya kebakaran hutan, akan tetapi faktor alam pun tidak dapat di prediksi. Kita sebagai makhluk yang juga bergantung hidup pada hutan ada baiknya sebagai penikmat hasil dari hutan kita dapat berkontribusi dalam menyelamtkan hutan, agar kelak generasi yang akan datang juga dapat melihat dan ikut mengagumi bagaiamana hutan sangat berperan penting dalam hidup.
Imah Surati, NPM 2114151035 Kehutanan A
Susni Herwanti, S.Hut., M.Si | Universits Lampung
Tinggalkan Balasan